Bentuk tubuh dan psikologi konstitusi

Bentuk tubuh merupakan taksonomi yang dikembangkan pada tahun 1940-an oleh psikolog asal Amerika, yaitu William Herbert Sheldon dalam mengkategorikan bentuk fisik manusia yang sesuai dengan kontribusi relatif dari tiga elemen mendasar yang disebutnya "somatotypes" atau "bentuk tubuh". Dia menamai jenis-jenis ini setelah tiga lapisan yang tumbuh dalam perkembangan embrio: endoderma, (yang berkembang menjadi saluran pencernaan), mesoderma, (yang kemudian berkembang menjadi otot, jantung dan pembuluh darah) serta ektoderma (yang kemudian membentuk kulit dan sistem saraf).[1] Metodologi visual awalnya telah diperhitungkan secara subjektif dan sebagian besarnya dihilangkan, tetapi variasi formula metodologi yang kemudian, yang dikembangkan oleh asisten peneliti aslinya yaitu Barbara Heath, dan kemudian Lindsay Carter serta Rob Rempel masih dalam penggunaan akademis.[2][3][4]

Psikologi konstitusional merupakan teori yang kini diabaikan, yang juga dikembangkan oleh Sheldon pada tahun 1940-an, yang mencoba mengaitkan klasifikasi bentuk tubuhnya dengan jenis-jenis temperamen manusia.[5][6] Dasar atas gagasan ini berasal dari Francis Galton dan eugenika.[2] Sheldon dan Earnest Hooton dipandang sebagai pemimpin sebuah mazhab pemikiran, yang populer di dalam antropologi pada saat itu, yang berpendapat bahwa ukuran dan bentuk tubuh seseorang menunjukkan kecerdasan, nilai moral dan prestasi masa depan.[2]

Di dalam buku yang terbit tahun 1954-an dengan judul Atlas of Men, Sheldon mengelompokkan semua jenis-jenis tubuh yang mungkin; sesuai dengan skala dengan kisaran antara 1 hingga 7 bagi masing-masing dari tiga "bentuk tubuh", di mana nilai "endomorfis" murni adalah 7-1-1, mesomorfis murni 1-7-1 dan "ektomorfis" murni adalah 1-1-7.[7][8] Dari jumlah jenis tubuh ini, karakteristik mental seseorang dapat diprediksikan kisarannya.[7] Barbara Honeyman Heath yaitu asisten utama Sheldon dalam menyusun Atlas of Men, menuduhnya telah memalsukan data yang dia gunakan dalam menulis buku tersebut.[2]

  1. ^ Hollin, Clive R. (2012). Psychology and Crime: An Introduction to Criminological Psychology. Routledge. hlm. 59. ISBN 0415497035. 
  2. ^ a b c d Vertinsky, P (2007). "Physique as destiny: William H. Sheldon, Barbara Honeyman Heath and the struggle for hegemony in the science of somatotyping". Canadian Bulletin of Medical History. 24 (2): 291–316. PMID 18447308. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-11. Diakses tanggal 2018-03-05. 
  3. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Roeckelein1998
  4. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Genovese2008
  5. ^ Rafter, N (2008). "Somatotyping, antimodernism, and the production of criminological knowledge". Criminology. 45 (4): 805–33. doi:10.1111/j.1745-9125.2007.00092.x. 
  6. ^ "Constitutional Theory". The Penguin Dictionary of Psychology. Penguin. 2009. ISBN 9780141030241 – via Credo Reference. 
  7. ^ a b Sheldon, William Herbert (1954). Atlas of Men: A Guide for Somatotyping the Adult Male at All Ages. New York: Harper. 
  8. ^ Kamlesh, M.L. (2011). "Ch. 15: Personality and Sport § Sheldon's Constitutional Typology". Psychology in Physical Education and Sport. Pinnacle Technology. ISBN 9781618202482. [pranala nonaktif permanen]

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search